Edisi Sabtu, 19 Agustus 2017_ PUISI PUISI JOE ANNAS HASAN (Ambon, Maluku)
BERTAPA DALAM ILUSIKU
Tak ada diam dalam dirinya
Ia datang, duduk merintih, membawa gaduh,
Lalu pergi pada sekawanannya
Namanya tak pernah ku tahu
Ia berpindah dari depan ke belakang
Dan berkeliling di segala pojok
Entah bermain, entah menuruti perintah
Kumemilih tuk menjadi peta jejaknya
Disuir-suir sapaannya
Pada orang tua, pada anak muda
Kuingin dia tetap bertapa dalam ilusiku
(Jayapura, Sabtu 2 Juli 2016)
BERTAPA DALAM ILUSIKU
Tak ada diam dalam dirinya
Ia datang, duduk merintih, membawa gaduh,
Lalu pergi pada sekawanannya
Namanya tak pernah ku tahu
Ia berpindah dari depan ke belakang
Dan berkeliling di segala pojok
Entah bermain, entah menuruti perintah
Kumemilih tuk menjadi peta jejaknya
Disuir-suir sapaannya
Pada orang tua, pada anak muda
Kuingin dia tetap bertapa dalam ilusiku
(Jayapura, Sabtu 2 Juli 2016)
KISAH DUA MANUSIA
Jalanku terhalangi oleh rasa
Kembali pada tuan yang sok tahu
Berkata tentang apa yang tidak ia tahu
Aku merenung, menyambungkan imajinasiku dan imajinasinya
Batinku sedikit terbahak
Juga ingin mencacinya dalam-dalam
Semua tertahan oleh rasa sayang dan cinta
Yang sudah tertanam sejak ribuan tahun
Ini kisah dua anak manusia
Yang kadang akal menutupi hatinya
Tenaga terkuras habis oleh obyek tak sempurna
Dan inilah aku sang pengingat handal
(Jayapura, 2016)
Tentang Penulis: Joe Annas Hasan, lahir di Ambon pada 22 Februari. Aktif di bidang olahraga (Taekwondo).
Tidak ada komentar