SAMPAH DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERUS MENGGEROGOTI EKSISTENSI BUMI
Manusia dan segala aktifitas kehidupan di muka bumi ini menyisakan begitu banyak limbah berupa limbah padat, cair maupun gas. Setiap hari penjuru kota di seluruh dunia berton-ton sampah diangkut ke pembuangan entah itu berasal dari rumah tangga, tempat umum, pertanian dan peternakan. Berjuta kubik zat polutan dilemparkan ke udara berasal dari sisa emisi asap mobil dan kendaraan bermotor dan juga angkuhnya corong corong pabrik. Memang tidak bisa dipungkiri selama masih ada kehidupan berdenyut di muka bumi maka sampah dan manusia merupakan hal yang selalu berkaitan. Tetapi tahukah kita kemana saja nasib sampah sampah itu berujung?
Sampah memerlukan proses untuk kembali dapat terurai ke tanah, sebagai contoh kulit buah memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk dapat terurai, tanpa adanya kesadaran dan pengelolaan yang baik sampah bisa jadi momok yang menakutkan karena dapat mencemari lingkungan. Meresap ke pori pori bumi dan mengintai cadangan air tanah, hanyut di sungai lalu menyebabkan pendangkalan di muara sehingga selain mencemari perairan juga dapat merusak aestetika serta mengancam kelestarian dan rantai makanan makhluk yang hidup di dalamnya. Atau bahkan menyebar di udara memiskinkan kadar O2 serta mengambil peran dalam efek rumah kaca.
Sampah di Negara kita memang telah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan sehingga harus segera ditanggapi semua pihak dengan serius. Belum adanya sistem daur ulang yang terorganisir dan memadai menyebabkan permasalahan sampah seolah belum terlihat hasilnya. Banjir di kota-kota besar masih menceritakan soal sampah yang menumpuk jadi penyebabnya. Hingga diperkirakan total produksi sampah di Indonesia mencapai angka 187,2 ton per tahun.
Sampah memang menjadi permasalahan dunia, Indonesia bahkan pernah tercatat sebagai Negara peringkat ke 2 sebagai penghasil sampah plastik setelah Cina. Penelitian baru baru ini menyebutkan jika di tahun 2050 diprediksi akan ada 12 miliar ton sampah menumpuk di bumi.
Salah satu penyumbang sampah terbesar adalah plastik, mengapa jadi plastik? Sejak mulai diperkenalkan beberapa abad lalu bentuknya yang praktis dan simple membuat kehidupan modern saat ini menempatkan penggunaan plastik di berbagai sector kehidupan, bayangkan saja produksi plastik diperkirakan menghabiskan 8 persen produksi minyak dunia atau sekitar 12 juta barel atau setara dengan 14 juta pohon, saat ini lebih dari 1 juta kantong plastik digunakan setiap menitnya sedangkan yang berhasil didaur ulang hanya sekitar 5 % saja. Mengerikan!
Kenapa jadi plastik? Sebab plastik membutuhkan waktu setidaknya 1000 tahun untuk bertahan sebelum akhirnya kembali terurai bersama tanah, bisa dibayangkan apa jadinya jika kita tidak membatasi penggunaan plastik? Bisa jadi hanya dalam beberapa puluh tahun ke depan seluruh permukaan planet bumi berganti rupa menjadi lautan plastik, yah selamat datang era plastik.
Begitulah, kelestarian alam dan kelangsungan hidup makhluk di muka bumi ini erat kaitannya dengan tingkah laku kita, sebagai manusia yang diciptakan dengan akal dan pikiran yang sempurna mari kita pelihara bumi tempat kita tinggal. Selamatkan bumi dari ancaman sampah plastik! (R Tia / Crew).
Tidak ada komentar