PERAHU_Puisi Puisi Dewi Sukmawati (Sastra Harian )
Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 5 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
(Belum berhonor)
PERAHU
Aku rakit perahu ini, dengan
Bambu-bambu, bersama
Tangis dan darah peluntur, bulu duri
Bambu-bambu, kuikat
Berdua dengan tangis, lalu
Perahu, ku bawa dia pada samudra
Dan kibarkan layar hatinya
Berlayar bersama angin, temui
Pulau kepingan cinta, yang dulu
Terdampar dan pecah, tapi kau
Sudi, merangka kembali
Tuk bawa dia pulang padaku, nanti
Purwokerto, 14 Mei 2018
AKU TAHU OMBAK
Aku tahu kapan kau lahir
Tahu siapa ibumu, dan
Tahu kisah dibalik karang itu
Jangan tanya darimana, aku
Hanya mengikuti semilir angin, yang
Selalu menggodamu maju dan mundur, pada
Biru lautan ayahmu, dan
Kau anak tiri, sungguh
Disetiap nafasmu, kau seret
Pasir tanpa rumah, dan kau
Bawa ia pada kedalamam biru, di ujung
Rasa yang mati dulu, bersama
Tenggelam kapal bajak laut, yang
Dulu, musnahkan ibumu
Dalam jaring lembaran naskah drama
Purwokerto, 31 Mei 2018
DERMAGA CINTA
Buruh pelabuhan kini, sedang
Menambatkan kapal di dermaga
Dan saat aku berpaling, ia
Tawarkan dermaga padaku
Dermaga barang umum, peti emas
Curah, khusus, marina atau kapal ikan
Aku diam, merengutkan pasuryan
Di kembali menawarkan
“Aku masih punya satu dermaga”
Aku tanya “dermaga wiro sableng?”
Jawab dia “dermaga cinta pasir dan ombak”
Lalu terpaksa, putar arah naskahku
Pada scenario cinta pasir pada ombak
Purwokerto, 31 Mei 2018
DENGARKAN AKU HUJAN
Rintik hujan, berhentilah sebentar
Aku rindu, kuingin bertemu
Dengan rembulan,yang
Telah lama, dibalik awanmu
Izinkan aku, sampaikan sajak
Ini padamu, dan engkau yang
Menyampaikan padanya
Lewat nada-nada langitmu
Yang datang di hari-hari ini
Purwokerto, 21 Mei 2018
HUJAN, DI MALAM INI
Rumput, kini kau bahagia
Hujan telah memanggil
Hijaumu kembali, malam ini
Tapi aku, aku sendiri
Terpaksa mendengar gemuruh, yang
Tak mau, apa maksudnya
Mungkinkah hujan, akan mengembalikan
Dia padaku atau, aku
Terjebak dalam hujan di wajahku
Purwokerto, 21 Mei 2018
PETA MIMPI
Jejakmu telah lama aku ikuti
Namun, dijalan ini
Air tak setuju, dan
Membuat langkahku terhenti
Pada garis perbatasan, lalu
Aku pun kembali, tanpa
Lembaran peta mimpi, kini
Purwokerto, 19 Mei 2018
SAJAK LAMA
Di sajak lama, mata air ini mati
Terbendung oleh batu, dan
Kini batu telah retak dan hancur
Merelakan mata air tuk pergi ke jurang, yang
Tak tau berapa angka kedalamannya
Sampa ia terhenti oleh batu pengganti, nanti
Purwokerto, 15 Mei 2018
Tentang Penulis :
Dewi Sukmawati lahir di Cilacap, 21 April 2000. Sekarang sedang menempuh pendidikan di IAIN Purwokerto Fakultas Ekomoni dan Bisnis Islam jurusan Perbankan Syariah. Dia aktif di SKSP IAIN Purwokerto dan hobinya berpuisi dan berbicara didepan umum. Beberapa karyanya dimuat di Pikiran Rakyat, Kabar Madura dan Nusantara News. sekarang berdomisili di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Tidak ada komentar