DETIKAN RINDU_Puisi Puisi Muhammad Salafudin Aryansyah (Sastra Harian )
Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 5 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
(Belum berhonor)
DETIKAN RINDU
hanya kenangan yang masih melekat di benak
tinggal gambar tersisa di rak-rak
dengan pandang saja sudah cukup kiranya
pelebur rindu berkobar di dada
telah sekian lama terlewati
teman dan sahabat yang selalu dinanti-nanti
tidak bisa dipeluk lagi
waktu memang dusta.....
ketika ada bertemu tiada rasa suka
teringin cepat tak selamanya bersama
hingga saat detik akhir tiba
rasa kasih mulai menyala
menerpa rongga-rongga dada
melantunkan hiasan-hiasan yang pernah dipahat
di atas waktu yang telah berlalu
24 Mei 2018
TERHITUNG
tidak lebih dari satu
Kau beri rasa pilu
hingga tersedu sedu
tapi Kau juga beri satu
rasa indah
dalam hidupku
jika Engkau beri
tidak kurang dari seribu
luka perih
sakit dan deru
Engkau warnai aku
dengan seribu
elok
asri
dan seru
30 Mei 2018
ITU TIDAK SIA SIA
tidak ada yang tak berharga
yang telah tercipta di alam semesta
walau nyamuk ataupun batu
bisa tambah imbuh nafkah
berdiri pabrik obat nyamuk
dan tukang batu
baik banyak ataupun satu
karena 1+1= 2, 2+1=3, 3+1=4 dan seterusnya
hingga banyak angka tercipta
30 Mei 2018
SALAM BUMIKU
engkau yang tengah menjerit
terbebani beban dosa manusia
serakah demi ego belaka
kau mulai melemah tua
tergulung waktu dan masa
jika kau mau
pasti kan mengadu
pada Sang Kuasa
tapi kau tak pernah membenci
pada waktu
yang tak pernah berhenti
silih berganti
menyelubungi engkau
menoreh masa usia
panjang tanpa ujung titik henti bertemu
April 2018
HITUNGAN KUASAMU
memang Engkau yang maha segalanya
tanpa ada yang perlu dipertimbangkannya
Engkau memang ada
dalam setiap jangkauan langkah
semua makhluk dan manusia
Engkau pasti telah perhitungkan
nasib setiap hamba
masa depan yang tak terlihat
di sisi kanan atau kiri benak
dari lahir, hidup, hingga akhir hayat
sungguh besar kuasaMu
tiada yang menandingi
walau satu
1 Juni 2018
Tentang Penulis:
Muhammad Salafudin Aryansyah, penulis kelahiran 2001 ini berdomisili di kabupaten Jepara.
Baca juga: PUISI ITSNA AGUSTIN NUR ROHMANIAH_SUJUDKU DI ATAS DERMAGA
Tidak ada komentar