FATAMORGANA_Puisi Puisi Atin Nurul Hidayah (Sastra Harian)
Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 5 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
(Belum berhonor)
Aku tak menyengaja jumpa
Namun cinta sengaja menjumpa yang
Bersinggah di muara hati
Mendayung dalam sanubari
Hingga berlayar ke telaga kasih
Hampir kuterbawa arus
Tenggelam pada ombak asmara
Tak kusadari
Buih-buih cinta telah tumbuh
Namun semua itu hanya fatamorgana
Bagai pasir yang seolah-olah basah
Oleh hujan air mata
Purwokerto, 20 Februari 2018
ZEN
Raga itu tunggal, tak bisa kau bagi
Tersebab rasa dan nafsu
Dalam ruang dan waktu yang sama
Kau menaungi keduanya
Bersemayam tak sebercanda itu, tuan
Lekaslah berlabuh dalam samudera keabadian
Meski lama dan melelahkan
Purwokerto, 9 April 2018
SEBATAS SAPA
Langit kian mencerah
Selipan surya dari celah
Menembus sukmaku
Seketika angin semilir berhembus
Bagai tasbih daun
Purwokerto, 10 April 2018
PECAH
Di bibir pantai hati ini terjatuh
Ombak menyentuh ingatanku
Tak mampu kubendung gejolak asmara
Menyandarkan perahu
Pada dermaga kalbumu
Palung hatiku kau sengat dengan dustamu
Hingga kuterkapar di pasir putih tanpa jejak kerinduan
Purwokerto, 16 Maret 2018
SAPAAN
Di pelataran senja
Sudah saatnya penjedaan ini dihentikan
Perihal asa yang menghampiri
Biarkan saja,
Mereka hanya ingin berdansa mesra denganmu
Kembali pada deretan angka yang belum terselesaikan
Langkahmu terhitung sedikit dari asamu
Kau perlu mengerti dongeng-dongeng di sana menantikanmu
Bertahan tuk bertatap meski tempaan acapakali kau rasakan
Jika kau tak mampu menghadapinya
Berteduhlah sembari menengadahkan tangan
Pada benderangnya lentera yang menerangi wajah semesta
Purwokerto,6 April 2018
SEPERTIGA MALAM
Dalam sunyinya malam
Bisikmu membangunkan dan
Menggelitik sukmaku
Langkah yang tertitah lambat
Tertuju pada bayu keabadian
Dalam sayup-sayup dingin
Kualunkan nadzom
Sembari kunikmati semilir angin malam
Dan doa pagi yang paling puisi
Purwokerto, 14 April 2018
UNTAIAN DOA
Malam yang sunyi
Mengabarkan pilu yang
Mengetuk sanubariku
Butiran debu yang melewati
Seraya berbisik kecemasan
Dalam diamku tertunduk
Sembari merangkai untaian doa
Yang masih bertamu di palung hati
Purwokerto, 14 April 2018
Tentang Penulis :
Atin Nurul Hidayah lahir di Cilacap, 8 Desember 1998. Dia tercatat sebagai Mahasiswa Fakultas Dakwah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, IAIN Purwokerto. Dia tergabung dalam Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto, dan tergabung dalam LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) Obsesi. Alamat rumah di Muktisari RT 06 RW 02, Gandrungmangu, Cilacap. Berdomisili di Pondok Pesantren Darul Abror.
Tidak ada komentar