SIRKUS PASAR MALAM_Puisi Puisi Nurinawati Kurnianingsih(Sastra Harian)
Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 5 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
(Belum berhonor)
SIRKUS PASAR MALAM
Aku melihat dan mendengar
Keindahan wajahmu dan lantunan ayat suci dari bibirmu
Aku pun melihat permainan masa kecilku dan suara orang-orang pencari rezeki
Aku dihadapkan pada sebuah wahana baru yang tak biasa ku dengar
Kora-kora sebutanya
Aku melihat putaran bintang diatas langit malam
Dan suara iringan musik mengalun-alun bersama
Suara dikeraskan seperti kegagalan pemerintahan
Mereka menarik orang-orang untuk melenyapkan kebaikan
Memberi pesan dikehidupan
Sejarah tak ingin diulang
Biar menjadi kenangan dan perubahan
Cilacap, 27 Juni 2018
WAKTU
Terang menjadi gelap
Gelap menjadi terang
Dia sedang menyusuri garis waktu
Peraduan antara sakaratul maut
Mereka memenuhi dinding-dinging tangisan
Ayat ilahi membawanya pulang
Seketika menjadi lemah tak berdaya, menjadi
Dingin ketika memasuki tempat yang tak biasa
Purwokerto, 16 Juli 2018
KACA
Dia berdiri di depan kaca
Wajahnya berubah di hari ke 40
Berdatangan orang-orang memeluknya dari belakang
Membawa baju baru sebagai kado terakhirnya
Untuk menemui cahaya
Tangisan dan kesakitan
Ketika maut mengambil waktunya
Namun dia tersenyum untuk terakhir kalinya di dunia
Memancarkan wajah berseri-seri
Sebagai buah masa waktunya
Purwokerto, 16 Juli 2018
KUCING
Lingkar tanda perpisahan
Dikelilingi lilin berpancaran
Dihalangnya lompatan maut yang membangunkan
Seseorang yang tengah berpulang
Purwokerto, 16 Juli 2018
PESTA PEMULUNG
Pagi sekali pemulung itu pergi
Mencari tempat rizki
Lelah menghampiri bila nasib terus begini
Ia meronta kesana-kesini
Menjelajah alas hijau, mencari keramaian semalam yang
Memang banyak barang bekas berserakan untuk
Dijual memenuhi sepiring kehidupan
Ia rela membungkuk dengan sebilah alat berkarat
Asal hidup berkat
Derajat dan martabat agar diangkat
Pesta pemulung menjadi kado terhangat di hari jumat
Kroya, 15 Juli 2018
AWAL TAHUN
Mengukir warna baru dipertanggal akhir waktu
Datanglah awal baru
Begitu wajahku yang semakin kelabu
Dibanjir hujan yang membuat rindu
Kau mengores luka tanpa mau membalutnya
Api telah membakar putih kertasku
Yang kuseduh bersama secangkir penuh ragu-ragu
Desah, desau desir jantung
Bergelombang saat menyapamu yang telah pergi
Kini awal baru meminta
Janur kuning diberi tanda
Kau aku bersanding bersama-sama
Kroya, 13 Juli 2018
PENYAIR MENANGIS
Kertas jangan kau menangis bersamaku
Kulihat sajak yang ditulis indah hilang dan sobek, berubah
Hitam melebur bersama air mata
Yang dilihatkan akan api pertemanan sudah hancur
Gelap kertas miliku
Yang ku punya hanyalah secangkir kekosongan
Aku terus meminumnya
Bersama liur yang tersisa
Kebumen, 20 Juni 2018
Biodata penulis
Nurinawati Kurnianingsih, lahir di Cilacap, 22 Juli 1999, mahasiswi IAIN Purwokerto jurusan Perbankan Syariah. Beberapa karyanya pernah dimuat di umah rayon sebuah artikel ramadhan dan puisinya masuk dalam antalogi nasional bertema menuntaskan ritual rindu di JSI atau Jendela Sastra Indonesia. Selain itu ia bergiat dalam berbagai komunitas antara lain, SKSP Purwokerto, Bilik Sastra Banyumas, Sahabat Jawa Tenggah, Saka Wira Kartika Koramil 03 Kroya( pengisi pemateri mountenering) dan seorang aktivis DEMA FEBI dan PMII Komisariat Walisongo.
Tidak ada komentar