BUKAN LAGI SEKEDAR RINDU_Puisi Puisi Adit Febrian (Sastra Harian)
Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 4 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi media Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu)
kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI. Program ini untuk memberi ruang bagi sahabat pemula Dalam dunia sastra agar tetap semangat berkarya (Belum berhonor)
Redaksi berhak menyunting naskah yang masuk tanpa mengurangi maksud dan isi dari tulisan.
BUKAN LAGI SEKEDAR RINDU
Hujan sudah terlanjur turun
Membasahi kita berdua di sebuah pertemuan
Kita berdua saling kedinginan
Hingga pergi meninggalkan jejak tanpa alasan
Kini bukan sekedar lagi sebuah rindu
Karena aku dan kamu tidak lagi bersatu
Ketika bersama kita sepakati
Bahwa semua telah berbeda cita rasa
Kini bukan lagi sekedar sebuah rindu
Ketika benar-benar semua tanpa bekas tersisa
Tidak ada lagi kata rindu
Yang ada hanya sendu di diriku
Ketika harus benar-benar kehilanganmu
Karawang, 2019
KARAWANG ATAU JAKARTA
Kota padi yang berbeton pondasi kapling-kapling rumah
Trotoar yang tak lagi dingin namun menyengat
Lalu-lalang kendaraan beroda dua hingga enam di sekujur jalan raya
Ampas-ampas sawah sebagian tersisa di sisi jalan
sebagian lagi gedung juga kaplingan rumah
gersang !
Tugu tani hanyalah tugu
Asap-asap industri berkata lain
juga asap-asap kendaran berbau lain
Debu-debu sirami
wajah wajah kota Karawang yang nampak hampir serupa Jakarta
Aku hampir lupa tinggal di mana
berada di mana, tapi mereka sebut ini kota Karawang
wajahnya berbeda, serupa Jakarta.
Karawang, 2019
SAJAK SEBATANG ROKOK
Hening saat kusapa dirinya
Bara merah menjadi pertanda
Aku tergesa atau menikmati
Bila ini cepat berlalu dan bara itu menyapa pangkal hisapan dengan buru-buru
Aku tergesa
Namun, bila bara itu lambat melambai menuju pangkal
Aku menikmatinya
Sebatang rokok tidak lepas dari pilu
Mulut si penghisap yang masam
Sebatang rokok juga tidak lepas dari resah
Dengan asap yang keluar masuk dari hidung juga mulut
Baunya yang menyengat seperti bau kapas terbakar
Jadi pertanda bahwa ia harus segera dibuang
Kalau tak mau mulutmu lebam
Terjilat bara yang memerah
Huruf-huruf puisiku
Karawang, 2019
Tentang Penulis:
Adit Febrian, Seorang Pelajar SMKN 1 Karawang, hobi membaca dan bermain musik. Lahir di Karawang 25 Februari 2002. Pendiri Gerakan Pemuda Literasi Karawang.
Tidak ada komentar