DI TAMAN BUNGA_Puisi Puisi Kurliyadi (Sastra Harian)
Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 4 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi media Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu)
kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI. Program ini juga memberi ruang bagi sahabat pemula dalam dunia sastra agar tetap semangat berkarya (Belum berhonor)
Redaksi berhak menyunting naskah yang masuk tanpa mengurangi maksud dan isi dari tulisan.
DI TAMAN BUNGA
di taman bunga malam larut di pohon mahoni
pedagang kaki lima menyembunyikan kecemasan
membangun ruangan hidup.
di sudut taman, di bangku warna merah
perempuan menggeser duduknya lebih dekat dengan lelaki berjas hitam, sepatu coklat, bibir bau bir
menghadap rumah tuhan, memutar kenangan
mengembalikan ciuman yang dulu pernah terjadi
sisanya suara lonceng angka dua belas,
embun kembali bertamu menuju muasal
dingin mengelembungkan cuaca
perempuan itu berdiri, memotong kuku malam
menyimpannya di dalam kutangnya sendiri
2014
TADARUS RAMADHAN
isbatmu datang lagi di waktu magrib itu
kepadamu aku tersenyum memeluk ibu
tadarusmu semakin mencahayai ladang sajadah
sebagai tanda ramadhan itu adalah anugerah
sampailah di azan itu bekumandang dari penjuru segala
telah hilang dahaga, urat-urat telah basah
dan telah diraih pahala
hanya menunggu berkah sebuah doa
yang pulang sebagai puing bekal akhirat kampung kedua
bagiku, bagimu manusia tetap pada iman dan taqwa
2016
KENTUT RINDU
betapa kentut rindu bau di dadamu,
menanam luka tumbuh abu
di rahim mata, airmata tetap tenang
bersolek mengenakan gaun paling indah
memangkas temu, diantara dua junub kerinduan
diantara benturan pertanyaan sulit di uraikan menjadi puisi
keringat adalah parfum di bibirmu,
desah berserakan memakan lilitan waktu
kini cuma ada satu pintu
rahimmu membuka surga
semakin lupa deru r4cun m4buk dan c4ndu
2014
PULAU DI DADAMU
; zaymah
1
meski lapar dahaga tetap kutampar
dalam ingatan kita hanya kawin bathin
membeku menyusui pulau di dadamu
membakar hausku hingga berkarat
2
gang sempit melusuhkan cuaca keringat
membirahi seperti ulat sedang meliuki urat dedaun
kaku menggambar kekal yang abadi
merumuskan kemungkinan desah benturan nafas dan nikmat
3
jika bukan obat, sakitku tak sembuh
apa aku sebut c4ndu
atau gunung yang semakin tinggi
yang belum halal aku gagahi rindu
2014
LORONG
bersembunyi, menyanyi rindu
ranting patah angin kemarau
jauh di matamu, suaraku bau luka,
sekilas aku pandang, umur tetap bertemu
renyah ciumanmu, lekuk berbekas
pelukan hangat, perpisahan cukup tahu
betapa rindu masih sikat gigi sebelum tidur
membaca doa, meletakkan mimpi
menuang puisi tak habis dibaca
tinggal datang temui aku
sisanya hanyalah bayangan
tidak lagi sampan melayarkan namamu
saat gelombang tubuh ini hanya sinar rembulan
yang belum purnama di tanggal lima belas
2014
LAHIRNYA PUISI
lahirlah puisi, tidak mudah
aku menanamnya berbulan
bertahun menunggu berbunga
lalu berbuah, aku panen jadi rindu,
tutup pintunya, hujan deras belukar, menipiskan cuaca, melipat rembulan
meniup dingin ke dada laut
menyunati basah ke liang rindu
membius keadaan meneruskan jalan menuju matamu,
rumah tanpa jendela, bila hari mulai petang
rambutmu terurai, aku di sana menjual sepi
membibitkan cinta,
di kebun puisi itu, rembulan malu-malu
sepekan tertidur menekuni puisi
aku merasa kehilangan sebuah jalan, di mana pertemuan melahirkan ciuman
kecupan, pelukan bahkan airmata tak lekas kering
melabuhi hangat tubuh kita
2014
Tentang Penulis :
Kurliyadi lahir di kepulauan Giligenting Sumenep Madura, salah satu alumni pondok pesantren Mathali’ul Anwar Pangarangan Sumenep, menulis karya sastra berupa puisi, cerpen, novel, roman, pantun ,esai dan lainlain.dalam dua dua bahasa ( Indonesia dan Madura ) beberapa karyanya juga pernah dipublikasikan di media massa seperti “Kuntum,Radar Madura ( Jawa pos), Waspada, Buletin Jejak, Banjarmasin Post, Radar Bekasi, Sastra Mata Banua, Indo Pos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Harian Cakrawala Makassar, Jogja Review,Post Bali, Majalah Infitah, Radar Surabaya, Rima News,Malang post,Analisa medan, Padang Express, Minggu Pagi, Buletin santre pangarangan, Koran Madura,Harian Fajar Sumatera, DinamikaNews, Persada Sastra, Harian Fajar Makassar,Buletin Kanal, Harian Rakyat Sultra, Sastra Sumbar, Detak Pekanbaru juga aktif di Forum Sastra Bekasi ( FSB ) Antologi bersamanya terkumpul dalam antologi Puisi Untuk Padang (2011) Nyanyian Langit ( Ababil 2006 ) Nemor Kara ( Balai Bahasa Surabaya 2006 ) Ayat Ayat Ramadhan ( Kisah Inspiratif Ramadhan AG. Publishing 2012 ) Selayang Pesan Penghambaan ( Pustaka Nusantara 2012 )Dialog Taneyan Lanjhang ( Majlis Sastra Madura 2012 ) Mengabadikan Keajaiban Dekapan Hangat Kasih Sayang Ibu ( JPIN 2012 )Indonesia Dalam Titik 13 ( Lintas Penyair Indonesia, 2013 ) Jejak Sajak di Mahakam( art.lanjong foundation, 2013 ) Kepada Bekasi ( Forum Sastra Bekasi 2014 ) Solo Dalam Puisi ( Festival Sastra Solo 2014 ) Tifa Nusantara ( TKSN 2014 ) Goresan-goresan Indah Makna Kasih Ayah Bunda ( 2014 ) Senarai Diksi ( Pena House 2014 ) LumbungPuisi Sastrawan Indonesia ( Jilid II 2014 ) Jalan Cahaya Jilid II ( KSI 2014) Jaket Kuning Sukirnanto ( KSI 2014) Sang Peneroka (Gambang Yogyakarta 2014 ) Lentera Sastra II ( Antologi puisi lima negara 2014 ) Merangkai Damai ( APPN, Nittramaya 2015 ) Dalam Remang Kumengejar Mimpi (KOMCIBA, Pena House 2015) Saksi Bekasi ( Forum Sastra Bekasi 2015 ) Sajak Puncak ( Forum Sastra Bekasi 2015) Nun ( INDO POS 2015 ) Dari NegriPoci 6 ( Radja Ketjil 2015 ) Memandang Bekasi ( KSSB 2015 ) Ketam Ladam Rumah Ingatan ( lembaga seni dan sastra reboeng 2016 ) Sekarang berdomisili di Alamat Jalan Yos Sudarso kampung cangkol selatan Rt.02 Rw.06 No.47 kelurahan lemahwungkuk kecamatan lemahwungkuk Cirebon 45111
Tidak ada komentar