Yuk, Mengenal Kabupaten Humbang Hasundutan
Penulis Delis Nur Annisa (Jurnalis Simalaba)
Humbang Hasundutan adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, dibentuk pada tanggal 28 Juli 2003. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah sekitar 2.503 Km², ibu kotanya adalah Dolok Sanggul. Menurut data sensus penduduk tahun 2010 penduduk kabupaten ini berjumlah 171.650 jiwa, akhir tahun 2022 penduduknya bertambah jadi 199.719 jiwa.
Batas batas wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan
adalah:
1. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Tapanuli
Utara
2. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Tapanuli
Tengah
3. Di sebelah Barat berbatasan dengan Kab.
Pakpak Bharat
4. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Samosir
●Tofografi
Kab. Humbang Hasundutan berada pada ketinggian 330-2.075 mdpl. Wilayah Kab. Humbang Hasundutan yang berada pada ketinggian di bawah 500 mdpl hanya sekitar 12%. Jika dilihat dari kemiringan tanah yang tergolong dataran hanya 11%, landai besar 20% dan miring terjal 69%.
Mayoritas penduduk Kab. Humbang Hasundutan adalah suku Batak Toba, sementara sebagian kecil suku terdekat Batak Toba adalah Batak Simalungun, Batak Karo Angola, Batak Pakpak dan ada pula sebagian kecil suku Aceh, Jawa, Minangkabau yang banyak terdapat di kota Dolok Sanggul. Bahasa utama yang digunakan oleh penduduk Kab. Humbang Hasundutan adalah bahasa Batak Toba.
"Bona Pasogit Nauli" Yang dalam bahasa Batak Toba berarti " Kampung halaman yang indah" Mayoritas penduduk Kab.Humbang Hasundutan adalah Petani, kopi menjadi salah satu mata pencarian terbesar masyarakat Kab. Humbang Hasundutan. Kopi Humbang cukup terkenal sebagai salah satu komoditas dari wilayah ini.
Kab. Humbang Hasundutan juga adalah sebuah kawasan dataran tinggi di sekitar Danau Toba, Sumatra Utara adalah salah satu wilayah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Kopi Arabika dari Kab. Humbang Hasundutan dinilai mempunyai kualitas aroma dan citarasa yang khas karenanya kopi ini menjadi salah satu kopi terbaik yang sangat diminati. Luas perkebunan kopi mencapai 48,45% luas lahan pertanian dan lahan perkebunan di Humbang Hasundutan.
Kopi yang dihasilkan Petani berkualitas Ekspor, permintaan dari beberapa negara seperti Amerika, Eropa, dan Asia semakin tinggi dan membuat kopi Humbang semakin mendunia .
Selain kopi, di Kab. Humbang Hasundutan juga terdapat pohon Macadamia. Selain untuk pelestarian lingkungan maka pohon macadamia juga bernilai ekonomi tinggi, pohon ini menghasilkan buah setelah 6-7 tahun bahkan bisa mencapai 10-15 tahun. Tanaman yang di perbanyak secara Fegetatif akan berbuah lebih awal dan tanaman berbunga selama 3-12 bulan, maka pohon Macadamia cocok sebagai tanaman disertivigasi pada perkebunan kopi Arabika. Manfaat tanaman Macadamia pada lereng lereng pegunungan yang rawan Erupsi mencegah terjadinya longsor, membantu menjaga kelestarian lingkungan, serta berfungsi sebagai penghalang angin pada perkebunan kopi arabika, jeruk dan tanaman musiman.
Kemenyan juga salah satu hasil alam bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat di wilayah ini. Dalam setahun penghasilan masyarakat Humbang Hasundutan mencapai 200 miliar rupiah angka ini sangat Fantastis dan harus ditingkatkan lagi di masa mendatang. Selama ini pasar Ekspor dari Humbang Hasundutan sangat tinggi setidaknya ada 2 negara yang menjadi pelanggan tetap bisnis getah kemenyan terbaik dari Humbang Hasundutan ini, yaitu Singapura dan Francis. Di luar negeri getah kemenyan dimanfaatkan sebagai bumbu bumbu r0k0k, industri kosmetik dan bahan untuk aroma terapi.
Kabupaten Humbang Hasundutan mayoritas beragama Kristen 96,85%, Protestan 83,71%, Katolik 13,19% Islam 3, 10%, Parmalim 0,04%, dan Budha 0,01%.
Agama Parmalim adalah merupakan agama kepercayaan dari masyarakat Batak. Para penghayatan aliran kepercayaan ini disebut sebagai seorang Parmalim. Parmalim sebagian besar tersebar di Sumatera Utara, terutama di kawasan sekeliling Danau Toba, Samosir, Tapanuli Utara, Toba, Humbang Hasundutan dan simalungun. Agama Parmalim meyakini satu tuhan sebagai pencipta alam semesta, yang disebut sebagai Mulajadi Bolon (sang awal penjadi yang agung). Ugamo parmalim merupakan sistem religi kuno yang telah lebih dahulu dianut oleh masyarakat Batak jauh sebelum masuknya agama lain, seperti keristen, Protestan, Islam, Hindu dan Budha. Sistem religi kuno tersebut melekat dalam tata kehidupan masyarakat tanpa bibel (agama) layaknya agama agama terorganisasi lainnya di dunia. Munculnya proses Revitalisasi ugamo malim, pada masa kepemimpinan Sisingamangaraja XII. Kepercayaan penganut agama Malim ini diharamkan untuk memakan daging Babi, daging Anjing dan Dar4h.
Daftar 10 nama kecamatan di Kab. Humbang
Hasundutan
1. Kec. Pakkat
2. Kec. Onanganjang
3. Kec. Sijamapolang
4. Kec. Lintongnihuta
5. Kec. Paranginan
6. Kec. Doloksanggul
7. Kec. Pollung
8. Kec. Parlilitan
9. Kec. Tanabintang
10. Kec. Baktiraja + luas Danau Toba
Nama
nama Cagar Budaya
1. Sangapati Raja Sisingamangaraja
2. Batu pemberian si Raja Lottung kepada
putrinya (Batu Siboru Sinur, Siboru Gabe dan Siboru Torop)
3. Tombak Hatuaan
4. Goa partonunan
5. Goa Simaninggir
6. Sarkofagus Juara Manggun Sitinjak
Situs
Bersejarah
1. Sarkofagus Ompu Oloan Banjarnahor
2. Aek Sibulbulon
3. Aek Rimokayu
4. Bale Parapotan di Huta Tonga
5. Losung Borsak Sirumonggur
Makanan khas Kab. Humbang Hasundutan
1. " Rendang Daging Kuda"
Rendang daging kuda adalah salah satu makanan
khas Doloksanggul. Rendang daging kuda ini proses pemasakannya terbilang cukup
lama. Karena yang memang dagingnya cukup keras.
Hal inj juga dilakukan, selain untuk
mempertahankan citarasa juga agar daging lebih empuk.
2.
"Naiura"
Naiura adalah salah satu makanan khas Humbang
Hasundutan. Jenis makanan ini adalah hasil olahan ikan.
Biasanya ikan yang digunakan adalah ikan
Mujaer atau ikan Mas. Peroses pemasakanya adalah
pertama iris iris terlebih dahulu daging ikan
tipis tipis kemudian setelah diiris iris diberi perasan utte atau jeruk Batak,
setelah diberi perasan jeruk Batak, siram ikan juga dengan bumbu kuning yang
sudah disangrai dan dihaluskan. Setelah ikan disiram bumbu diamkan selama 4
jam, dan baru Naiura siap dihidangkan. Adapun bahan/bumbu yang digunakan
seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, jahe, kunyit, kencur, kemiri dan
juga andaliman.
3.
"Ayam Napinadar"
Ayam Napinadar makanan khas batak yang
biasanya dihidangkan diacara adat tertentu. Peroses pemasakanya adalah, ayam
terlebih dahulu dipangang kemudian setela dipanggang ayam disiram dengan dar4h ayam
itu sediri dan dicampur dengan buah andaliman dan bumbu bumbu lainnya. Campuran
bumbu dan dar4h ayam, membuat kuah ayam ini menjadi lebih kental dan lebih
gurih. Jenis ayam yang digunakan untuk hidangan ini adalah ayam kampung jantan.
Hidangan ini juga dapat dikonsumsi oleh umat
muslim, bumbu ayam tidak menggunakan dar4h namun diganti dengan santan kelapa.
4.
"Sambal Andaliman"
Sambal andalaiman, adalah sambal khas Kab.Humbang
Hasundutan / Batak. Andaliman adalah rumput jeruk jerukan mengandung Vitamin C
dan E yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh. buah Andaliman juga mengandung
senyawa Minyak Atsiri dan Alkaolid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan Anti
Mikroba. Buah Andaliman butir butir kecil mirip seperti merica, bedanya buah
Andaliman memiliki harum seperti jeruk. Buah andaliman memiliki rasa yang cukup
pedas dan getir di lidah. Tumbuhan yang digunakan kulitnya ini juga, dapat ditemukan
di banyak masakan Asia. Mereka sering menyebutnya Szechuan Peper atau di Sumatra
Utara disebut dengan "Merica Batak"
5. Daun Ubi tumbuk
Daun ubi tumbuk juga salah satu makanan dari
doloksanggul. Bumbu bumbu yang digunakan adalah bumbu kuning dan santan. Tidak
hanya rasanya yang khas kuliner ini juga gampang sekali dijumpai
6. Lomok lomok
Makanan ini juga salah satu makanan khasnya Doloksanggul,
lomok lomok yang khas ini terbuat dari daging babi. Makanan ini sulit untuk dijumpai
karena lomok lomok dapat dijumpai dalam acara adat seperti perkawinan.
7. Kopi Arabika Humbang Hasundutan
8. Keripik Andaliman
Tempat tempat Wisata di Humbang Hasundutan
1. Air Terjun Aek Sipulak
Tepatnya di Purba Bersatu Kec. Pakkat
2. Tuan Nagani Paradise
Tepatnya di Kec. Dolok Sanggul
3. Lembah Bakkara, lembah ini terletak di
sepanjang pantai selatan dan Danau Toba di Kec. Bakti Raja
4. Istana Sisingamangaraja, Tepatnya di
Simamora Kec. Bakti Raja
5. Aek Sipangolu di Kec. Bakti Raja
6. Geosite Sipinsur di Paru Lohan Kec.
Paranginan
7. Air Terjun Polung di Desa Purba Baringin
Kec. Pakkat
8. Air terjun Simolap, di Sibongkare Kec. Tara
Bintang
9. Tugu Salak Pakkat, di Jln. Sisingamangaraja
No. 29, Pakkat Haugong Kec. Pakkat
10. Air terjun Simamora. di Simamora Kec.
Bakti Raja
11. Air terjun Janji, di Marbun Toruan, Kec.
Bakti Raja
12. Tombak Sulusulu, di Marbun Tonga
13. Pemandian Aek Sitio Tio, di Sitio Tio,
Siunong Unong Julu, Kec. Bakti Raja
14. Aek Sipangolu Bakara. di Simangulampe Kec.
Bakti Raja
15. Air Terjun Sibokik, di Desa Sihompu, Kec.
Tara Bintang
16. Air
terjun Sipulak, di Purba Bersatu, Kec. Pakkat
17. Air Terjun Huta Ambasang, di Desa Tuna TJ,
Kec. Pakkat
18. Batu Hundul Hundul, di Desa Sinambela Kec.
Bakti Raja
19. Hatiara Tungkot, di Desa Sinambela Kec.
Bakti Raja
20. Pulau Simamora, di Desa Tipang, Kec. Bakti
Raja
21. Danau Tao Silosung, di Desa Sinabela Kec.
Bakti Raja
22. Restoran Apung Desa Tipang
Nama lagu dan alat musik khas Kab. Humbang Hasundutan: Dompak sunaga, Lineker situmorang, Pasabhas sedangkan alat music Bernama Sarune Bolon
Nama tarian daerah Humbang Hasundutan: Tari
Tor tor, Tari Endeng ending, Tati Piso surit. Tari Moyo, Tari Serampang 12.
Tidak ada komentar